Tuesday, April 26, 2016

MAKALAH ASURANSI

PERUSAHAAN ASURANSI
A.      SEJARAH ASURANSI
Asuransi berasal mula dari masyarakat Babilonia 4000-3000 SM yang dikenal dengan perjanjian Hammurabi. Kemudian pada tahun 1668 M di Coffee House London berdirilah Lloyd of London sebagai cikal bakal asuransi konvensional. Sumber hukum asuransi adalah hukum positif, hukum alami dan contoh yang ada sebelumnya sebagaimana kebudayaan.
Asuransi membawa misi ekonomi sekaligus sosial dengan adanya premi yang dibayarkan kepada perusahaan asuransi dengan jaminan adanya transfer of risk, yaitu pengalihan (transfer) resiko dari tertanggung kepada penanggung. Asuransi sebagai mekanisme pemindahan resiko dimana individu atau business memindahkan sebagian ketidakpastian sebagai imbalan pembayaran premi. Definisi resiko disini adalah ketidakpastian terjadi atau tidaknya suatu kerugian (the uncertainty of loss).
Asuransi di Indonesia berawal pada masa penjajahan Belanda, terkait dengan keberhasilan perusahaan dari negeri tersebut di sektor perkebunan dan perdagangan di Indonesia. Untuk memenuhi kebutuhan jaminan terhadap keberlangsungan usahanya, tentu diperlukan adanya asuransi. Perkembangan industri asuransi di Indonesia sempat vakum selama masa penjajahan Jepang.

B.      PENGERTIAN
Banyak definisi yang telah diberikan kepada istilah asuransi, dimana secara sepintas tidak ada kesamaan antara definisi yang satu dengan yang lainnya. Hal ini bisa dimaklumi, karena mereka dalam mendefinisikannya disesuaikan dengan sudut pandang yang mereka gunakan dalam memandang asuransi, dimana sesuai dengan uraian diatas bahwa asuransi dapat dipandang dari beberapa sudut.
Definsi-definisi tersebut antara lain :
  1. Definisi asuransi menurut Pasal 246 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) Republik Indonesia : "Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri pada tertanggung dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tertentu" Berdasarkan definisi tersebut, maka dalam asuransi terkandung 4 unsur, yaitu :
a.      Pihak tertanggung (insured) yang berjanji untuk membayar uang premi kepada pihak penanggung, sekaligus atau secara berangsur-angsur.
b.     Pihak penanggung (insure) yang berjanji akan membayar sejumlah uang (santunan) kepada pihak tertanggung, sekaligus atau secara berangsur-angsur apabila terjadi sesuatu yang mengandung unsur tak tertentu.
c.      Suatu peristiwa (accident) yang tak terntentu (tidak diketahui sebelumnya).
d.     Kepentingan (interest) yang mungkin akan mengalami kerugian karena peristiwa yang tak tertentu.
  1. Definisi asuransi menurut Prof. Mehr dan Cammack : "Asuransi merupakan suatu alat untuk mengurangi resiko keuangan, dengan cara pengumpulan unit-unit exposure dalam jumlah yang memadai, untuk membuat agar kerugian individu dapat diperkirakan. Kemudian kerugian yang dapat diramalkan itu dipikul merata oleh mereka yang tergabung".
  2. Definisi asuransi menurut Prof. Mark R. Green: "Asuransi adalah suatu lembaga ekonomi yang bertujuan mengurangi risiko, dengan jalan mengkombinasikan dalam suatu pengelolaan sejumlah obyek yang cukup besar jumlahnya, sehingga kerugian tersebut secara menyeluruh dapat diramalkan dalam batas-batas tertentu".
  3. Definisi asuransi menurut C.Arthur William Jr dan Richard M. Heins, yang mendefinisikan asuransi berdasarkan dua sudut pandang, yaitu:
a.      "Asuransi adalah suatu pengaman terhadap kerugian finansial yang dilakukan oleh seorang penanggung".
b.     “.Asuransi adalah suatu persetujuan dengan mana dua atau lebih orang atau badan mengumpulkan dana untuk menanggulangi kerugian finansial".

Berdasarkan definisi-definisi tersebut di atas kiranya mengenai definisi asuransi yang dapat mencakup semua sudut pandang : "Asuransi adalah suatu alat untuk mengurangi risiko yang melekat pada perekonomian, dengan cara manggabungkan sejumlah unit-unit yang terkena risiko yang sama atau hampir sama, dalam jumlah yang cukup besar, agar probabilitas kerugiannya dapat diramalkan dan bila kerugian yang diramalkan terjadi akan dibagi secara proposional oleh semua pihak dalam gabungan itu".
Pengertian Asuransi bila di tinjau dari segi hukum adalah: "Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara 2 (dua) pihak atau lebih dimana pihak tertanggung mengikat diri kepada penanggung, dengan menerima premi-premi Asuransi untuk memberi penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang di harapkan atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan di derita tertanggung karena suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberi pembayaran atas meninggal atau hidupnya seseorang yang di pertanggungkan. "

C.      PRINSIP - PRINSIP POKOK ASURANSI
Ada beberapa prinsip-prinsip pokok Asuransi yang sangat penting yang harus di penuhi baik oleh tertanggung maupun penanggung agar kontrak/perjanjian Asuransi berlaku (tidak batal). Adapun prinsip2 pokok Asuransi tersebut sbb:

D.      PRODUK ASURANSI
a.     Asuransi Kerugian
Menutup pertanggungan untuk kerugian karena kerusakan atau kemusnahan harta benda yang dipertanggungkan karena sebab - sebab atau kejadian yang dipertanggungkan (sebab - sebab atau bahaya - bahaya yang disebut dalam kontrak atau polis asuransi). Dalam asuransi kerugian, penanggung menerima premi dari tertanggung dan apabila terjadi kerusakan atau kemusnahan atas harta benda yang dipertanggungkan maka ganti kerugian akan dibayarkan kepada tertanggung.
b.     Asuransi Jiwa
Menutup pertanggungan untuk membayarkan sejumlah santunan karena meninggal atau tetap hidupnya seseorang dalam jangka waktu pertanggungan.
Dalam asuransi jiwa, penanggung menerima premi dari tertanggung dan apabila tertanggung meninggal, maka santunan (uang pertanggungan) dibayarkan kepada ahli waris atau seseorang yang ditunjuk dalam polis sebagai penerima santunan.
Kebutuhan Jaminan yang Dapat Dipenuhi oleh Asuransi Jiwa
1) Kebutuhan Pribadi, meliputi: penyediaan biaya-biaya hidup final seperti biaya yang berkaitan dengan kematian, biaya pembayaran tagihan berupa hutang atau pinjaman yang harus dilunasi; tunjangan keluarga; biaya pendidikan; dan uang pensiun. Selain itu, polis asuransi jiwa yang memiliki nilai tunai dapat digunakan sebagai tabungan maupun investasi.
2) Kebutuhan Bisnis, seperti: insurance on key persons (asuransi untuk orang-orang penting dalam perusahaan); insurance on business owners (asuransi untuk pemilik bisnis); employee benefit (kesejahteraan karyawan) contohnya asuransi jiwa dan kesehatan kumpulan.
c.      Produk Asuransi Kerugian
Ø  Asuransi Kebakaran
Ø  Asuransi Angkutan Laut
Ø  Asuransi Kendaraan Bermotor
Ø  Asuransi Kerangka Kapal
Ø  Construction All Risk (CAR)
Ø  Property / Industrial All Risk
Ø  Asuransi Customs Bond
Ø  Asuransi Surety Bond
Ø  Asuransi Kecelakaan Diri
Ø  Asuransi Kesehatan
Ø  dan lain lain
d.     Produk Asuransi Jiwa
Ø  Asuransi Jiwa Murni (Whole Life Insurance)
Ø  Asuransi Jiwa Berjangka Panjang
Ø  Asuransi Jiwa Jangka Pendek (Term Insurance)
e.     Produk Asuransi Kerugian Dalam Program Asuransi Sosial
Ø  Asuransi Kecelakaan Diri yang dikeluarkan oleh PT Jasa Raharja
Ø  Asuransi Kesehatan dan Tabungan Hari Tua yang dikeluarkan oleh PT JAMSOSTEK
f.      Produk Asuransi Jiwa Dalam Program Asuransi Sosial
Ø  Program Dana Pensiun dan Tabungan Hari Tua bagi pegawai negeri dan ABRI yang diselenggarakan oleh PT. TASPEN dan PT ASABRI
g.     Pengertian Tarif
Tarif Asuransi adalah:
Ø  Suatu harga satuan dari suatu kontrak Asuransi tertentu, untuk obyek pertanggungan tertentu, terhadap resiko tertentu, dan di gunakan untuk masa depan tertentu pula.
Ø  Alat untuk mengukur resiko yang realistis (reality of risk), yang berkisar dan tergantung kepada mutunya, makin besar kemungkinan rugi, makin besar pula tarifnya.
h.     Obyek Pertanggungan         
Yaitu semua obyek (property dan manusia) yang dapat di pertanggungkan aturannya karena kemungkinan akan mengalami suatu resiko yang dapat menimbulkan kerugian di tinjau dari segi keuangan. Contoh:
Ø  Rumah tinggal, gedung, pabrik, tempat usaha, dll
Ø  Mobil, kapal, pesawat, dll
Ø  Jiwa manusia, kesehatan, dll
Ø  Proyek pembangunan dan pemasangan mesin
Ø  Pengangkutan barang
Ø  dll

i.       SPPA (Surat Permintaan Penutupan Asuransi)     
SPPA adalah formulir isian yang harus di isi oleh calon tertanggung dalam rangka penutupan Asuransi yang akan di gunakan oleh penanggung untuk mengevaluasi tingkat resiko dari obyek pertanggungan tersebut. Adapun data yang diisi dalam SPPA adalah seputar obyek pertanggungan, kondisi sekitar obyek pertanggungan, data tertanggung, perincian obyek tertanggung, tingkat bahaya, dan lain-lain.

E.      FUNGSI ASURANSI :
  1. Transfer Resiko
Dengan membayar premi yang relatif kecil, seseorang atau perusahaan dapat memindahkan ketidakpastian atas hidup dan harta bendanya (resiko) ke perusahaan asuransi
  1. Kumpulan Dana
Premi yang diterima kemudian dihimpun oleh perusahaan asuransi sebagai dana untuk membayar resiko yang terjadi

Ditinjau dari beberapa sudut, maka asuransi mempunyai tujuan dan teknik pemecahan yang bermacam-macam, antara lain:
1.     Dari segi Ekonomi, maka :
Tujuannya
Mengurangi ketidak pastian dari hasil usaha yang dilakukan oleh seseorang atau perusahaan dalam rangka memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan.
Tekniknya
Dengan cara mengalihkan risiko pada pihak lain dan pihak lain mengkombinasikan sejumlah risiko yang cukup besar, sehingga dapat diperkirakan dengan lebih tepat besarnya kemungkinan terjadinya kerugian.
2.     Dari segi Hukum, maka :
Tujuannya
Memindahkan risiko yang dihadapi oleh suatu obyek atau suatu kegiatan bisnis kepada pihak lain.
Tekniknya
Melalui pembayaran premi oleh tertanggung kepada penanggung dalam kontrak ganti rugi (polis asuransi), maka risiko beralih kepada penanggung.
3.     Dari segi Tata Niaga, maka :
Tujuannya
Membagi risiko yang dihadapi kepada semua peserta program asuransi.
Tekniknya
Memindahkan risiko dari individu / perusahaan ke lembaga keuangan yang bergerak dalam pengelolaan risiko (perusahaan asuransi), yang akan membagi risiko kepada seluruh peserta asuransi yang ditanganinya.

4.     Dari segi Kemasyarakatan, maka :
Tujuannya
Menanggung kerugian secara bersama-sama antar semua peserta program asuransi.
Tekniknya
Semua anggota kelompok (kelompok anggota) program asuransi memberikan kontribusinya (berupa premi )untuk menyantuni kerugian yang diderita oleh seorang / beberapa orang anggotanya.
5.     Dari segi Matematis, maka :
Tujuannya
Meramalkan besarnya kemungkinan terjadinya risiko dan hasil ramalan itu dipakai dasar untuk membagi risiko kepada semua peserta (sekelompok peserta) program asuransi.
Tekniknya
Menghitung besarnya kemungkinan berdasarkan teori kemungkinan ("Probability Theory"), yang dilakukan oleh aktuaris maupun oleh underwriter.

Disusun oleh : Rahmat Fazilah



KATA PENGANTAR SKRIPSI

KATA PENGANTAR

 Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Hadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Semangat Kerja Pegawai Terhadap Kepuasan Masyarakat Yang Dilayani Pada Kantor Kecamatan Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya ( Studi Kasus pada kantor kecamatan bandar baru kabupaten pidie jaya ) pada akhirnya dapat terselesaikan.

Terselesaikannya skripsi ini tidak mungkin tanpa berkat dari Allah SWT dan bantuan dari berbagai pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, dengan diiringi rasa syukur kepada Hadirat Allah SWT, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa terimakasih kepada :

1.  Yang mulia Ayahanda dan ibunda yang selalu berdo’a untuk penulis, serta selalu memberikan semangat agar penulis segera menyelesaikan studi.
2.    Bapak T.Iskandar Ben Hasan, Drs, H, Ms selaku Dekan Fakultas ekonomi di universitas Jabal Ghafur.
3.   Bapak  Zulkifli,SE selaku ketua jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi di Universitas Jabal Ghafur.
4.  Bapak Tarmizi, SE, M.Si selaku Dosen Pengasuh yang telah bersedia meluangkan waktu dan pikiran untuk mendidik serta mengarahkan penulis dalam proses penyusunan skripsi.
5.  Seluruh Dosen Pengajar, staff Tata Usaha, dan Petugas Perpustakaan Fakultas Ekonomi UNIGHA SIGLI.
6. Teman-teman FE Unigha yang tidak mungkin menyebut satu persatu yang telah menemaniku, menceriakan hari-hariku, memberiku semangat, dan membantu segala kesulitan dalam menyelesaikan tugas kuliah serta penyusunan skripsi ini.
Semoga Allah berkenan membalas semua kebaikan kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini. Diharapkan tulisan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penelitian sejenis dan bagi pegawai kantor kecamatan bandar baru kabupaten pidie. Kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan untuk penulisan karya ilmiah selanjutnya.

                                      Gle Gapui,  Juli 2012
                                      Penulis

 

       

Pendahuluan Skripsi

BAB I 
PENDAHULUAN 

              Seiring dengan terjadinya perubahan perekonomian dan globalisasi, terjadi perubahan dalam prilaku membeli pada masyarakat, dimana terkadang seseorang membeli sesuatu bukan didasarkan pada kebutuhan sebenarnya. Perilaku membeli yang tidak sesuai dengan kebutuhan dilakukan semata-mata demi kesenangan, sehingga menyebabkan seseorang menjadi boros yang dikenal dengan istilah perilaku konsumtif. 

          Konsumtivisme merupakan paham untuk hidup secara konsumtif, sehingga orang yang konsumtif dapat dikatakan tidak lagi mempertimbangkan fungsi atau kegunaan ketika membeli barang akan tetapi menimbangkan prestise yang melekat pada barang tersebut. Konsumsi merupakan sebuah tindakan (an act), konsumerisme merupakan sebuah cara hidup (a way of life). Konsumsi merupakan cerminan aksi yang tampak, sedangkan konsumerisme lebih terkait dengan motivasi yang terkandung di dalamnya. Secara umum batasan konsumtivisme yaitu kecenderungan manusia untuk menggunakan konsumsi tanpa batas, dan manusia lebih mementingkan faktor keinginan daripada kebutuhan. 

           Gaya hidup seseorang merupakan unsur penting dalam hal pengambilan keputusan untuk membeli sebuah produk tertentu, dimana hampir semua dari setiap produk yang dibeli merupakan cerminan dari gaya hidupnya. Dalam hal ini gaya hidup (life style) diartikan sebagai pola hidup seseorang yang menggunakan waktu dan uangnya. Rutinitas harian merupakan pola hidup, yang mana dalam kehidupan itu terdapat interes (daya tarik) terhadap hal-hal yang ditawarkan oleh lingkungan dan langkah kehidupan ini diisi dengan filsafat hidup seseorang sesuai dengan opini dengan segala aspek kehidupan. 

         Opini atau pendapat tentang kehidupan menjadi daya tarik terhadap lingkungan sekitar dan dicerminkan dalam aktivitas. Dengan memahami sebagian atau keseluruhan dari aktivitas, interes dan opini, maka gaya hidup seseorang dapat terungkap. Seseorang tidak dikatakan bergaya apabila daya tarik terhadap lingkungannya tidak mengikuti trend yang sedang berlaku didalam masyarakat. Bagi pengguna produk wardah, masalah gaya hidup konsumen dapat dengan jelas diobservasi melalui tingkah laku nyata atau aktivitas, karena sistem penjualan dimana saja akan menentukan profit dan tindakan konsumen dapat menentukan penjualan. 

             Pada saat menggambarkan bagaimana perilaku manusia yaitu dari aspek gaya hidupnya, para pakar sepakat menggunakan istilah psikografi atau terjemahan bebasnya adalah gambaran kejiwaan seseorang. Sebagian pakar menambahkan aspek atau variabel demografi dan kepribadian. Ketiga variabel tersebut sangat berkaitan dan berpengaruh terhadap prilaku dalam proses keputusan pembelian dari seorang konsumen, karena ketiga variabel tersebut merupakan aspek dasar dalam menentukan segmentasi pasar. Keterkaitannya dengan gaya hidup (life style) segmentasi dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu segmentasi berdasarkan gaya hidup yang bersifat spesifik dan segmentasi berdasarkan gaya hidup yang bersifat general. Bersifat spesifik yaitu untuk memahami gaya hidup yang berhubungan dengan merek produk tertentu, misalnya gaya hidup konsumen pengguna produk kecantikan merek Wardah. Yang bersifat general yaitu gaya hidup yang tidak berhubungan dengan merek-merek tertentu melainkan lebih umum sifatnya, seperti misalnya gaya hidup masyarakat atau sekelompok orang tertentu yang mengidamkan hidup lebih sehat. Pemasar mencoba mengelompokkan mereka dalam kelompok-kelompok yang berbeda dalam gaya hidup (life style), sehingga strategi yang diterapkan akan berbeda terhadap masing-masing gaya hidup. 

         Dilain pihak harga juga merupakan hal yang sangat dipertimbangkan dalam sistem pembelian. Keadaan ini tentunya juga dipengaruhi oleh pendapatan, namun dalam hal ini tidak menutup kemungkinan orang yang berpenghasilan tinggipun dapat tergolong orang yang mempertimbangkan harga (price conscious) dan sebaliknyan yang berpendapatan rendah tergolong orang yang tidak mempertimbangkan harga (price uncoscious) apabila masalah mode menjadi pertimbangan utama. 

           Definisi gaya hidup di atas secara tidak langsung mengungkapkan bahwa gaya hidup sebagai sub kultur, juga merupakan proses komunikasi, bagaimanapun juga gaya hidup seseorang merupakan usaha untuk menghadirkan makna identitas diri yang dihadirkan lewat simbol-simbol tertentu seperti barang yang dikenakan, pemanfaatan waktu luang dan hal lainnya. Bahwa semua makna budaya diciptakan dengan menggunakan simbol-simbol, makna hanya disimpulkan dalam simbol. Oleh karenanya gaya hidup haruslah dilihat sebagai suatu proses komunikasi dalam interaksi sosial masyarakat, sebab ia menggunakan sejumlah tanda atau simbol sebagai mediumnya. 

            Berdasarkan uraian diatas, penulis merasa tertarik untuk mengadakan suatu penelitian yang berkaitan dengan gaya hidup para wanita pengguna produk kosmetik Wardah dan alasan mereka memilih produk tersebut yaitu produk perawatan kecantikan yang ditawarkan oleh produk kosmetik Wardah. Seluruh hasil penelitian tersebut akan dirangkum dalam skripsi yang berjudul “Analisis Gaya Hidup Wanita Pemakai Produk Wardah di Kabupaten Pidie”. 

        Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka masalah dapat dirumuskan sebagai berikut: 
    1. Bagaimana gaya hidup wanita pemakai produk Wardah di Kabupaten Pidie? 
  2. Sejauhmana kecenderungan gaya hidup wanita pemakai produk Wardah di Kabupaten Pidie? 

        Adapun tujuan penelitian ini adalah : 
  1. untuk mengetahui bagaimana gaya hidup wanita pemakai produk Wardah di Kabupaten Pidie.
  2. Untuk mengetahui sejauhmana tingkat kecenderungan gaya hidup wanita pemakai produk Wardah di    Kabupaten Pidie. 
     Adapun manfaat penelitian ini adalah: 
  1. Sebagai sarana penerapan ilmu yang diperoleh selama kuliah khususnya dalam bidang pemasaran produk berkaitan dengan gaya hidup konsumen. 
  2. Untuk menambah wawasan penulis dalam mengaplikasikan pengetahuan, metode penelitian dan tiori penunjang lainnya, khususnya dalam menentukan gaya hidup seorang wanita dalam memakai produk wardah. 
  3. Sebagai Pedoman bagi Peneliti selanjutnya untuk mengetahui tingkat pengaruh pada variabel faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor ekonomi terhadap gaya hidup wanita pemakai produk kosmetik wardah.

Monday, February 22, 2016

PENGERTIAN ACTUATING

1. Pengertian Actuating dalam Manajemen

          Menurut Nawawi (2000) pelaksanaan atau penggerakan (actuating) yang dilakukan setelah organisasi memiliki perencanaan dan melakukan pengorganisasian dengan memiliki struktur organisasi termasuk tersedianya personil sebagai pelaksana sesuai dengan kebutuhan unit atau satuan kerja yang dibentuk. Di antara kegiatan pelaksanaan adalah melakukan pengarahan, bimbingan dan komunikasi termasuk koordinasi.
Koordinasi sebagai proses pengintegrasian tujuan dan kegiatan pada satuan kerja yang terpisah suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien.

       Tanpa koordinasi, individu dan departemen-departemen akan kehilangan pegangan atas peranan mereka dalam organisasi. Mereka mulai mengejar kepentingan diri sendiri yang sering merugikan pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan.
Kebutuhan akan koordinasi tergatung pada sifat dan kebutuhan komunikasi dalam pelaksanaan tugas dan derajat saling ketergantungan bermacam¬macam satuan pelaksanaan. Apabila tugas tersebut memerlukan informasi antar satuan, derajat koordinasi yang tinggi adalah yang paling baik. Koordinasi sangat dibutuhkan bagi organisasi yang menetapkan tujuan tinggi.


Penggerakan itu sangat penting, disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :
  1. Penggerakan (actuating) adalah usaha untuk menggerakkan manajemen.
  2. Manusia adalah unsur yang pertama dan utama dalam kegiatan manajemen.
  3. Perencanaan berhasil karena manusia menyatukan dan menghimpun kegiatan-kegiatan bersama yang tepat.
  4. Organisasi menjadi efektif apabila manusia menggunakannya untuk bekerja sama secara baik dan tertib.
  5. Pengawasan akan efektif karena digunakan untuk membantu manusia dalam mencapai tujuannya.
  6. Manajemen akan berhasil apabila menggerakkan orang-orang atau manusia yang kompeten dengan tepat.
3. Prinsip Actuating dalam Manajemen

Kegiatan actuating (penggerakan) biasanya akan memperoleh hasil yang maksimal apabila memperhatikan faktor-faktor di bawah ini :
  1. Memperlakukan manusia dengan sebaik-baiknya.
  2. Mendorong pertumbuhan dan perkembangan manusia.
  3. Menanamkan pada manusia keinginan untuk melebihi.
  4. Menghargai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
  5. Mengusahakan adanya keadilan tanpa pilih kasih.
  6. Memberikan kesempatan yang tepat dan bantuan yang cukup.
  7. Memberikan dorongan untuk mengembangkan potensi dirinya. 
Sumber:

PENGERTIAN STRUKTUR ORGANISASI

A. PENGERTIAN STRUKTUR MANAJEMEN
1. Definisi Struktur Organisasi (Organizing)
Pengertian organisasi yang umum kita dengar adalah sekumpulan orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama (J.R. Schermehorn). Pengertian organisasi menurut Philip Selznick bahwa organisasi adalah peraturan personil (arrangement of personal) guna mempermudah pencapaian beberapa tujuan yang telah ditetapkan  (for facilitating the accomplishment of some agreed purpose) melalui alokasi fungsi dan tanggung jawab (Through the allocation of functions and responsibilities).

Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa.

2. Pengorganisasian Sebagai Fungsi dari Manajemen yang Meliputi Struktur Formal & Struktur Informal
Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.
Struktir Formal dan Informal
  • Struktur formal didefinisikan sebagai hubungan diantara sumber daya-sumber daya organisasional seperti yang diuraikan oleh manajemen. Struktur formal terutama disajikan dengan bagan organisasi.
  • Struktur informal didefinisikan sebagai pola hubungan yang berkembang karena keberadaan anggota organisasi informal. struktur informal berevolusi secara alami dan cenderung didasari oleh norma, nilai, dan/atau sosial dari individu. Struktur informal hidup bersama dengan struktur formal tetapi tidak berarti identik dengannya.

3. Manfaat struktur fungsional dan struktur divisional
Manfaat Struktur Fungsional
  1. Penggunaan sumber daya yang efisien, skala ekonomis
  2. Spesialisasi keterampilan yang mendalam dan pengembangan
  3. Kemajuan karier dalam departemen fungsional
  4. Panduan dan pengendalian dari manajemen puncak
  5. Koordinasi yang luar biasa dalam fungsi-fungsi
  6. Pemecahan masalah teknikal yang berkualitas
Manfaat Struktur Divisional
Departemen dikelompokkan ke dalam divisi mandiri terpisah berdasarkan pada kesamaan produk, program, atau daerah geografis. perbedaan keterampilan merupakan dasar departementalisasi, dan bukannya kesamaan keterampilan.
  1. cepat tanggap, fleksibilitas pada lingkungan yang tidak stabil
  2. memperhatikan kebutuhan konsumen
  3. koordinasi kebutuhan konsumen
  4. koordinasi yang luar biasa lintas departmen fungsional
  5. pembebanan tanggung jawab yang jelas bagi permasalahan produk
  6. peekanan terhadap keseluruhan produk dan tujuan divisional
  7. pengembangan keterampilan manajemen umum.
4. Kerugian struktur fungsional dan struktur divisional
Kerugian struktur fungsional
  1. Komunikasi lintas departemen fungsional yang buruk
  2. Tanggapan lambat yang diberikan pada perubahan lingkungan, ketinggalan inovasi
  3. Keputusan terkonsentrasi pada hirarki puncak, menciptakan penundaan
  4. Tanggung jawab bagi masalah yang muncul sulit ditunjukkan secara tepat
  5. Pandangan terbatas mengenai sasaran organisasi dari pada karyawan
  6. Pelatihan manajemen umum yang terbatas bagi karyawa.
Kerugian struktur divisional
  1. Duplikasi sumberdaya lintas divisi
  2. Kurang pendalaman teknis dan spesialisasi dalam divisi-divisi
  3. Koordinasi yang buruk lintas divisi
  4. Kurangnya kendali sumberdaya menajemen puncak
  5. Kompetesi untuk sumberdaya perusahaan
5. Kasus Organisasi
Di zaman seperti sekarang perusahaan dituntut untuk melakukan perubahan-perubahan dalam organisasinya atau melakukan transformasi organisasi agar dapat bertahan di tengah persaingan yang ketat, dan salah satu perusahaan yang dapat bertransformasi mengikuti perkembangan zaman adalah PT SIDOMUNCUL dari perjalanannya menjadi Homeindustry hingga sekarang menjadi perusahaan besar bahkan sampai ke Singapore, hal ini dapat terjadi karena mereka melakukan transdormais organisasi mereka itulah efek positif jika perusahaan melakukan tranformasi organisasi sehingga mereka bisa terus berproduksi, jika mereka tidak melakukan ini mereka tidak akan berkembang bahkan mungkin tegerus oleh para kompetitornya seperti yang di alami oleh Nokia, oleh karena pentingnya transformasi organisasi  ini bagi perusahaan, perusahaan dapat memulainya dari organisasi mereka yaitudari struktur fungsional
Kembali mengembangkan penggunaan sumber daya yang efisien, baik sumber daya manusia maupun sumber daya modal. Terus mengambangkan agar spesialisasi keterampilan mendalam. melaukuan koordinasi yang luar biasa dalam fungsi-fungsi dari tiap anggota organisasi. maka dari itu akan ditemukan pemecahan masalah teknikal yang berkualitas.

 secara divisional, organisasi harus cepat tanggap dengan lingkungan yang tidak stabil serta memperhatikan kebutuhan konsumen, serta mengembangkan keterampilan manajemen dari divisi.


Sumber:




PENGERTIAN MANAJEMEN RESIKO

Pengertian Manajemen Resiko

Manajemen resiko adalah suatu sistem pengawasan risiko dan perlindungan harta benda, hak milik dan keuntungan badan usaha atau perorangan atas kemungkinan timbulnya kerugian karena adanya suatu risiko.

    Proses pengelolaan risiko yang mencakup identifikasi, evaluasi dan pengendalian risiko yang dapat mengancam kelangsungan usaha atau aktivitas perusahaan
    Suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan /pengelolaan sumberdaya

Istilah lain dari pengertian resiko adalah (risk) atau risiko memiliki berbagai definisi. Risiko dikaitkan dengan kemungkinan kejadian atau keadaan yang dapat mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. [3] Vaughan (1978) mengemukakan beberapa definisi risiko sebagai berikut:

* Risk is the chance of loss (Risiko adalah kans kerugian).

Chance of loss
Berhubungan dengan suatu exposure (keterbukaan) terhadap kemungkinan kerugian.Dalam ilmu statistik, chance dipergunakan untuk menunjukkan tingkat probabilitas akan munculnya situasi tertentu. Sebagian penulis menolak definisi ini karena terdapat perbedaan antara tingkat risiko dengan tingkat kerugian. Dalam hal chance of loss 100%, berarti kerugian adalah pasti sehingga risiko tidak ada.

* Risk is the possibility of loss (Risiko adalah kemungkinan kerugian).

Istilah possibility berarti bahwa probabilitas sesuatu peristiwa berada diantara nol dan satu. Namun, definisi ini kurang cocok dipakai dalam analisis secara kuantitatif.

* Risk is uncertainty (Risiko adalah ketidakpastian).


* Uncertainty dapat bersifat subjective dan objective. Subjective uncertainty merupakan penilaian individu terhadap situasi risiko yang didasarkan pada pengetahuan dan sikap individu yang bersangkutan. Objective uncertainty akan dijelaskan pada dua definisi risiko berikut.


* Risk is the dispersion of actual from expected results (Risiko merupakan penyebaran hasil aktual dari hasil yang diharapkan). Ahli statistik mendefinisikan risiko sebagai derajat penyimpangan sesuatu nilai disekitar suatu posisi sentral atau di sekitar titik rata-rata.

* Risk is the probability of any outcome different from the one expected (Risiko adalah probabilitas sesuatu outcome berbeda dengan outcome yang diharapkan). Menurut definisi di atas, risiko bukan probabilita dari suatu kejadian tunggal, tetapi probabilita dari beberapa outcome yang berbeda dari yang diharapkan.


Derajat Risiko

Derajat risiko – degree of risk adalah ukuran risiko lebih besar atau risiko lebih kecil. Jika suatu risiko diartikan sebagai ketidakpastian, maka risiko terbesar akan terjadi bila terdapat dua kemungkinan hasil yang masing-masing mempunyai kemungkinan yang sama untuk terjadi

Klasifikasi Risiko

* Risiko yang dapat diukur dan risiko yang tidak dapat diukur

* Risiko financial dan risiko non financial

* Risiko statis dan risiko dinamis

* Risiko fundamental dan risiko khusus

* Risiko murni dan risiko spekulatif

Risiko Dalam Manajemen Risiko
Klasifikasikan ke dalam :

* Risiko operasional adalah risiko yang timbul karena tidak berfungsinya sistem internal yang berlaku, kesalahan manusia, atau kegagalan sistem. Sumber terjadinya risiko operasional paling luas dibanding risiko lainnya yakni selain bersumber dari aktivitas di atas juga bersumber dari kegiatan operasional dan jasa, akuntansi, sistem tekhnologi informasi, sistem informasi manajemen atau sistem pengelolaan sumber daya manusia.


* Risiko hazard ( BAHAYA ) factor –faktor yang mempengaruhi akibat akibat yang ditimbulkan dari suatu peristiwa. Hazard menimbulkan kondisi yang kondusif terhadp bencana yang menimbulkan kerugian. Dan kerugian adalah penyimpangan yang tidak diharapkan. Walaupun ada beberapa overlapping (tumpang tindih) di antara kategori-kategori ini, namun sumber penyebab kerugian (dan risiko) dapat diklasifikasikan sebagai risiko sosial, risiko fisik, dan risiko ekonomi. Menentukan sumber risiko adalah penting karena mempengaruhi cara penanganannya.

* Risiko Finansial adalah resiko yang diderita oleh investor sebagai akibat dari ketidakmampuan emiten saham dan obligasi memenuhi kewajiban pembayaran deviden atau bunga atau bunga serta pokok pinjaman.

* Risiko strategic adalah risiko terjadinya serangkaian kondisi yang tidak terduga yang dapat mengurangi kemampuan manajer untuk mengimplementasikan strateginya secara signifikan.(R)

6 Unsur Manajemen yang Perlu diperhatikan


1. Manusia ( man ).

        Sarana penting atau sarana utama setiap manajer untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan oleh individu-individu tersendiri atau manusianya.
        Berbagai kegaitan-kegiatan yang dapat diperbuat dallam mencapai tujuan seperti yang dapat ditinjau dari sudut pandang seperti sudut pandang proses, perencanaan, pengorganisasian, staffing, pengarahan, dan pengendalian atau dapat pula kita tinjau dari sudut bidang.
Seperti :

  • Penjualan, 
  • Produksi, 
  • Keuangan dan 
  • Personalia. 
Bidang-bidang tersebut memerlukan sumber daya manusia.

2. Material ( material ).
       Dalam proses pelaksanaan kegiatan, manusia menggunakan matrial atau bahan-bahan. Oleh karna itu, material dianggap pula sebagaialat atau sarana manajemen untuk mencapai tujuan.

3. Mesin ( Machine ).
        Dalam kemajuan teknologi, manusia bukan lagi sebagi pembantu mesin seperti pada masa lalu sebelum Revolusi Industri terjadi. Bahkan, sebaliknya mesin telah berubah kedudukannya menjadi pembantu manusia.

4. Metode ( method ) .
      Untuk melakukan kegiatan secara guna dan berhasil guna, manusia dihadapkan kepada berbagai alternatif metode cara menjalankan pekerjaan tersebut sehingga cara yang dilakukannya dapat menjadi sarana atau alat manajemen untuk mencapai tujuan.

5. Uang ( money ) .
          Uang sebagai sarana manajemen harus digunakan sedimikian rupa agar tujuan yang diinginkan tercapai. Kegiatan atau ketidaklancaran proses manajemen sedikit banyak dipengruhi oleh pengelolaankeuangan.

6. Pasar ( Markets ) .
        Bagi badan yang bergerak dibidang industri maka sarana manajemens penting lainnya seperti pasar-pasar atau market. Untuk mengetahu bahwa pasar bagi hasil produksi.jelas tujuan perusahaan industri tidak mustahil semua itu dapat dirai.
       sebagain dari masalah utama dalam perusahaan industri adalah minimal mempertahankan pasar yang sudah ada. Jika mungkin, mencari pasar baru untuk hasil produksinya.
         Oleh karena itu. markets merupakan salah satu sarana manajemen penting lainnya. baik bagi perusahaan industri maupun bagi semua badan yang bertujuan untuk mencari laba .