Tuesday, April 26, 2016

Pendahuluan Skripsi

BAB I 
PENDAHULUAN 

              Seiring dengan terjadinya perubahan perekonomian dan globalisasi, terjadi perubahan dalam prilaku membeli pada masyarakat, dimana terkadang seseorang membeli sesuatu bukan didasarkan pada kebutuhan sebenarnya. Perilaku membeli yang tidak sesuai dengan kebutuhan dilakukan semata-mata demi kesenangan, sehingga menyebabkan seseorang menjadi boros yang dikenal dengan istilah perilaku konsumtif. 

          Konsumtivisme merupakan paham untuk hidup secara konsumtif, sehingga orang yang konsumtif dapat dikatakan tidak lagi mempertimbangkan fungsi atau kegunaan ketika membeli barang akan tetapi menimbangkan prestise yang melekat pada barang tersebut. Konsumsi merupakan sebuah tindakan (an act), konsumerisme merupakan sebuah cara hidup (a way of life). Konsumsi merupakan cerminan aksi yang tampak, sedangkan konsumerisme lebih terkait dengan motivasi yang terkandung di dalamnya. Secara umum batasan konsumtivisme yaitu kecenderungan manusia untuk menggunakan konsumsi tanpa batas, dan manusia lebih mementingkan faktor keinginan daripada kebutuhan. 

           Gaya hidup seseorang merupakan unsur penting dalam hal pengambilan keputusan untuk membeli sebuah produk tertentu, dimana hampir semua dari setiap produk yang dibeli merupakan cerminan dari gaya hidupnya. Dalam hal ini gaya hidup (life style) diartikan sebagai pola hidup seseorang yang menggunakan waktu dan uangnya. Rutinitas harian merupakan pola hidup, yang mana dalam kehidupan itu terdapat interes (daya tarik) terhadap hal-hal yang ditawarkan oleh lingkungan dan langkah kehidupan ini diisi dengan filsafat hidup seseorang sesuai dengan opini dengan segala aspek kehidupan. 

         Opini atau pendapat tentang kehidupan menjadi daya tarik terhadap lingkungan sekitar dan dicerminkan dalam aktivitas. Dengan memahami sebagian atau keseluruhan dari aktivitas, interes dan opini, maka gaya hidup seseorang dapat terungkap. Seseorang tidak dikatakan bergaya apabila daya tarik terhadap lingkungannya tidak mengikuti trend yang sedang berlaku didalam masyarakat. Bagi pengguna produk wardah, masalah gaya hidup konsumen dapat dengan jelas diobservasi melalui tingkah laku nyata atau aktivitas, karena sistem penjualan dimana saja akan menentukan profit dan tindakan konsumen dapat menentukan penjualan. 

             Pada saat menggambarkan bagaimana perilaku manusia yaitu dari aspek gaya hidupnya, para pakar sepakat menggunakan istilah psikografi atau terjemahan bebasnya adalah gambaran kejiwaan seseorang. Sebagian pakar menambahkan aspek atau variabel demografi dan kepribadian. Ketiga variabel tersebut sangat berkaitan dan berpengaruh terhadap prilaku dalam proses keputusan pembelian dari seorang konsumen, karena ketiga variabel tersebut merupakan aspek dasar dalam menentukan segmentasi pasar. Keterkaitannya dengan gaya hidup (life style) segmentasi dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu segmentasi berdasarkan gaya hidup yang bersifat spesifik dan segmentasi berdasarkan gaya hidup yang bersifat general. Bersifat spesifik yaitu untuk memahami gaya hidup yang berhubungan dengan merek produk tertentu, misalnya gaya hidup konsumen pengguna produk kecantikan merek Wardah. Yang bersifat general yaitu gaya hidup yang tidak berhubungan dengan merek-merek tertentu melainkan lebih umum sifatnya, seperti misalnya gaya hidup masyarakat atau sekelompok orang tertentu yang mengidamkan hidup lebih sehat. Pemasar mencoba mengelompokkan mereka dalam kelompok-kelompok yang berbeda dalam gaya hidup (life style), sehingga strategi yang diterapkan akan berbeda terhadap masing-masing gaya hidup. 

         Dilain pihak harga juga merupakan hal yang sangat dipertimbangkan dalam sistem pembelian. Keadaan ini tentunya juga dipengaruhi oleh pendapatan, namun dalam hal ini tidak menutup kemungkinan orang yang berpenghasilan tinggipun dapat tergolong orang yang mempertimbangkan harga (price conscious) dan sebaliknyan yang berpendapatan rendah tergolong orang yang tidak mempertimbangkan harga (price uncoscious) apabila masalah mode menjadi pertimbangan utama. 

           Definisi gaya hidup di atas secara tidak langsung mengungkapkan bahwa gaya hidup sebagai sub kultur, juga merupakan proses komunikasi, bagaimanapun juga gaya hidup seseorang merupakan usaha untuk menghadirkan makna identitas diri yang dihadirkan lewat simbol-simbol tertentu seperti barang yang dikenakan, pemanfaatan waktu luang dan hal lainnya. Bahwa semua makna budaya diciptakan dengan menggunakan simbol-simbol, makna hanya disimpulkan dalam simbol. Oleh karenanya gaya hidup haruslah dilihat sebagai suatu proses komunikasi dalam interaksi sosial masyarakat, sebab ia menggunakan sejumlah tanda atau simbol sebagai mediumnya. 

            Berdasarkan uraian diatas, penulis merasa tertarik untuk mengadakan suatu penelitian yang berkaitan dengan gaya hidup para wanita pengguna produk kosmetik Wardah dan alasan mereka memilih produk tersebut yaitu produk perawatan kecantikan yang ditawarkan oleh produk kosmetik Wardah. Seluruh hasil penelitian tersebut akan dirangkum dalam skripsi yang berjudul “Analisis Gaya Hidup Wanita Pemakai Produk Wardah di Kabupaten Pidie”. 

        Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka masalah dapat dirumuskan sebagai berikut: 
    1. Bagaimana gaya hidup wanita pemakai produk Wardah di Kabupaten Pidie? 
  2. Sejauhmana kecenderungan gaya hidup wanita pemakai produk Wardah di Kabupaten Pidie? 

        Adapun tujuan penelitian ini adalah : 
  1. untuk mengetahui bagaimana gaya hidup wanita pemakai produk Wardah di Kabupaten Pidie.
  2. Untuk mengetahui sejauhmana tingkat kecenderungan gaya hidup wanita pemakai produk Wardah di    Kabupaten Pidie. 
     Adapun manfaat penelitian ini adalah: 
  1. Sebagai sarana penerapan ilmu yang diperoleh selama kuliah khususnya dalam bidang pemasaran produk berkaitan dengan gaya hidup konsumen. 
  2. Untuk menambah wawasan penulis dalam mengaplikasikan pengetahuan, metode penelitian dan tiori penunjang lainnya, khususnya dalam menentukan gaya hidup seorang wanita dalam memakai produk wardah. 
  3. Sebagai Pedoman bagi Peneliti selanjutnya untuk mengetahui tingkat pengaruh pada variabel faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor ekonomi terhadap gaya hidup wanita pemakai produk kosmetik wardah.